Februari 7, 2025

Meningkatkan Belajar Mendidik di Indonesia Agar Semakin Maju

Selama 15 tahun terakhir, Indonesia sudah melaksanakan reformasi kebijakan besar untuk meningkatkan pengajaran. Reformasi hal yang demikian meliputi mandat konstitusional yang mensyaratkan 20 persen APBN untuk dialokasikan untuk bidang pengajaran, desentralisasi beberapa fungsi sektor pengajaran ke tingkat provinsi, kabupaten/kota dan sekolah, serta implementasi Undang-Undang Guru dan Dosen sejaktahun 2005. Pemerintah juga sudah meningkatkan sumberdana sekolah via Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan menolong para orang tua agar bisa meregistrasikan si kecil-si kecil mereka ke sekolah via Program Indonesia Mahir (PIP).

Melewati beberapa reformasi hal yang demikian, pengeluaran negara untuk pengajaran sudah meningkat secara signifikan selama 15 tahun terakhir. Sampai tahun 2017, pengeluaran di bidang pengajaran lebih besar dibanding sektor lain, adalah mencapai Rp 408,5 triliun, atau lebih kurang sudah memenuhi target 20 persen dari sempurna belanja negara. Walaupun demikian, oleh karena anggaran nasional adalah 15 persen dari PDB, maka pengeluaran di bidang pengajaran hanya 3 persen dari sempurna PDB, yang adalah salah satu yang terendah di kawasan ini.

Walaupun cakupan metode pengajaran Indonesia sudah meluas, masih ditemukan tantangan besar dalam cara kerjanya. Dalam kurun roulette online waktu antara tahun 2001 sampai 2017, tingkat registrasi sekolah naik secara signifikan: 23 persen, seimbang dengan 10 juta siswa. Melainkan, kenaikan hal yang demikian tak searah dengan peningkatan kualitas. Selama jangka waktu hal yang demikian, skor PISA (Program for International Student Assessment) Indonesia meningkat, melainkan dengan tingkat kemajuan dikala ini Indonesia membutuhkan waktu 60 tahun untuk bisa mencapai peringkat rata-rata negara OECD.

Supaya Indonesia mencapai potensi pendidikannya, lingkungan pengajaran dan pelajaran perlu ditingkatkan, demikian pula manajemen sekolah dan koordinasi antar bermacam tingkat pemerintahan. Desentralisasi sudah membawa tantangan besar terkait kapasitas serta metode ‘check and balance’ yang lemah pada layanan pengajaran.

Dibutuhkan solusi praktis bagi permasalahan-permasalahan hal yang demikian agar bisa memajukan metode pengajaran Indonesia, termasuk hanya memilih kandidat berkualitas tertinggi untuk menjadi daya pendidik, menasehati sekolah, kabupaten/kota dan provinsi untuk membikin rencana dan anggaran yang efisien agar mencapai standar pengajaran nasional serta melaksanakan program dukungan teknis yang tepat sasaran bagi para guru dan sekolah dalam rangka meningkatkan pelajaran siswa.

Dukungan Bank Dunia bagi para Siswa dan Guru di Indonesia

Bank Dunia berupaya meningkatkan pengajaran dan pelajaran di Indonesia via program ID-TEMAN (Improving Dimensions of Teaching, Education Management, and Learning Environment), yang dibiayai dari dana Pemerintah Australia dan Bank Dunia. Program yang diawali tahun 2016 ini dioptimalkan berdasarkan penelitian dan analisis yang dikerjakan Bank Dunia bekerjasama dengan Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan (Kemdikbud) Indonesia dalam semenjak tahun 2005. Program ini bertujuan mendorong Indonesia dalam mencapai potensi pengajaran dengan meningkatkan pengajaran dan pelajaran via kebijakan, program operasional dan proses yang lebih baik.

Berbagai kesibukan dalam program ini bertujuan untuk berdasarkan pengetahuan yang ada dan menolong menyelesaikan permasalahan untuk mencapai hasil pengajaran yang lebih baik, serta mendorong Indonesia mencapai target rencana pembangunan rentang menengah di bidang pelayanan Pengajaran.

Dukungan Bank Dunia terhadap Pemerintah Indonesia berfokus pada dua bidang utama:

Progres pengajaran dan pelajaran yang tepat sasaran, dengan konsentrasi pada kompetensi guru. Pengajaran ini meliputi dukungan untuk meningkatkan pengembangan profesional yang berkelanjutan bagi para guru dalam-jabatan (in-service), mengkaji dan memperkuat program persiapan profesi bagi para calon guru (pre-service), mengkaji efektivitas implementasi Undang-Undang Guru tahun 2005, serta menentukan profil pelajaran siswa.
Meningkatkan proses pengajaran untuk seluruh, termasuk manajemen sekolah, transfer dana dan penempatan guru. Bidang profesi ini meliputi rencana membikin kajian seputar belanja negara di tingkat daerah serta pemberian bantuan layak dengan permintaan Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.